Header Ads

Bila Jenuh Tidak Jua Menjauh

Ketika sedang berkumpul bersama keluarga, sepertinya energi, fikiran dan tubuh saya terfokus kepada keluarga. Bagaimana kehadiran saya di tengah2 mereka membuat mereka lebih bahagia. Seakan-akan saya tidak memerlukan ruang lain lagi sebagai tempat pencarian kebahagian saya.
Ketika saya memiliki ide atau pendapat, langsung saya sampaikan pada istri saya, tidak mencari pelampiasan lain seperti bikin status di facebook atau nulis di kertas kosong, walaupun istri saya mungkin lebih banyak pusingnya mendengar ide atau teori saya tentang apapun, tapi saya bersyukur ada tempat untuk didengarkan.
Berarti kalo saya bisa nulis panjang seperti ini, berarti saya sedang sendiri. Karena bila sedang di tengah2 mereka belum sampai 3 baris pasti ada saja sesuatu yang membuat saya lebih memilih mereka daripada tombol2 huruf ini.

Poin pada status saya sebelumnya ialah, bahwa profesionalisme dan keharmonisan keluarga sesuatu hal yang bersebrangan. Tidak bisa dilakukan bersamaan. Kesuksesan membina keluarga membutuhkan kekuatan penuh perasaan. Sedangkan menggali potensi profesionalisme di dalam diri kita membutuhkan hal yang sebaliknya.

Bila istri Anda menanyakan "Bagaimana pekerjaan kantor hari ini?" bukan artinya ia ingin tahu tentang hal2 yang berkaitan dengan pekerjaan Anda, tapi ia hanya ingin memastikan bahwa Anda baik2 saja. Tidak perlu Anda menceritakan kerumitan pekerjaan yang komplek pada istri Anda, karena bukan itu poin yang ingin dia dapatkan.

This is a point ...
Bila Anda merasa kehidupan yang dijalani biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, tidak ada sesuatu yang surprise ... setiap hari mengalir, dan tidak ada perbedaan dari waktu ke waktu. Cobalah tips saya berikut ini, yaitu melakukan perjalanan jauh ke luar dari tempat tinggal kita, misalnya ke luar kota. Di perjalanan nanti Anda akan banyak menemukan sesuatu yang berbeda, mata, telinga dan  perasaan kita akan banyak disuguhkan sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Yang saya maksud bukan berwisata dan bersenang-senang. Tapi bepergian sendirian, tanpa keluarga, tanpa teman mengobrol (kalo untuk perempuan harus bersama pendampingnya) atau bahkan tanpa tujuan. Tinggalkan sejenak aktivitas rutin Anda. Tinggalkan sebentar keluarga Anda. Untuk menemukan pengalaman2 baru. tantangan2 baru, Dalam perjalanan, Anda hanya butuh diam, dan rasakan energi yang bisa Anda dapatkan ketika berpetualang atau melakukan "pengembaraan" selama 1 atau 2 hari di kota lain.
Tidak masalah ketika Anda tidak punya kenalan siapapun di kota tujuan, karena pelajaran akan di dapatkan selama perjalanan. Berbaurlah dengan banyak orang lain di kendaraan, lihatlah pemandangan sekitar. Di perjalanan Anda akan lelah, tapi Anda akan merasakan energi yang berbeda, yang selama ini tidak / sudah lama tidak Anda dapatkan karena setiap hari bersama keluarga yang Anda sayangi dan Anda manjakan.
Di luar, Anda akan menemukan pengalaman yang liar, akan menajamkan indra2 Anda yang selama ini dibuat nyaman.

Tubuh dan mulut diam, tapi pikiran dan hati kita akan belajar banyak tentang kehidupan, belajar merendahkan hati, bahkan ketika terpaksa harus berendah diri, karena sehebat apapun Anda di kota sendiri, Anda harus mengikuti tata krama dan kebiasaan setempat agar diterima di lingkungan baru ketika berkunjung.

Bila di jaman dulu mungkin pengembaraan sering dilakukan leluhur kita, atau di jaman Nabi, para sahabat mengembara sambil melakukan perniagaan. Mereka melakukan perjalanan dengan berjalan kaki atau memakai binatang tunggangan. Sekarang sudah banyak alat transportasi yang menghubungkan antar kota, antar provinsi. Anggarkan biaya / ongkos untuk melakukan hal ini, karena sekembalinya dari perjalanan, Anda akan banyak membawa ide2 baru, pengalaman2 baru, semangat baru untuk melanjutkan kehidupan bersama keluarga.

Ini bukan ide tentang "memancing" kelimpahan materi dan kemapanan dalam keuangan. Ini adalah aktivitas warisan leluhur yang telah lama ditinggalkan oleh masyarakat modern seperti kita. Yang akan mendatangkan segudang manfaat bagi kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup.

Tentu ini bukan sekedar teori, dulu terpaksa saya sering melakukan perjalanan sedari saya keluar bangku sekolah, tentunya saat itu dengan tujuan berbeda, mencari jati diri, mencari pekerjaan, mungkin sambil mencari cinta .. apapun itu  dan saya anggap ide ini penting untuk dilakukan oleh seseorang yang sudah berkeluarga. Mudah2an banyak yang setuju dengan ide saya ini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.