Header Ads

Cara Menghadapi Kenakalan Anak

Banyak diantara Anda para orang tua yang merasa bahwa Anaknya yang masih kecil sulit diatur, bandel bahkan cenderung nakal. Tentu hal itu akan membuat Anda mengalami kesulitan menghadapinya. Bila itu yang sedang terjadi maka Anda telah menemukan tulisan yang tepat yang harus Anda baca sampai selesai.
Di saat-saat tertentu Anda mungkin mendapati bahwa anak Anda merupakan sosok anak baik yang baik, ceria dan mematuhi setiap perintah Anda. Tapi beberapa waktu berlalu tiba-tiba Anda terkejut dengan perubahan sikap dari anak Anda, dia menjadi tidak menurut kata-kata Anda, mudah marah, cengeng dan hiperaktif.



Keadaan seperti itu terkadang membuat Anda jengkel dalam menghadapinya, perubahan sikap yang tentunya tidak Anda harapkan. Sebagai orang tua Anda dituntut untuk tidak tergesa-gesa dalam menyimpulkan perubahan yang terjadi pada Anak Anda. Justru disaat seperti ini anak Anda membutuhkan perlakuan khusus yang akan mengembalikan sikapnya kembali menjadi baik

Cara Menghadapi Kenakalan Anak Anda


Dibawah ini ialah beberapa langkah dalam menghadapi Anak kita yang nakal, bandel dan sulit diatur, diantaranya :
  • Bersabar
Bila dia nakal dan sulit diatur, maka sebaiknya Anda sabar dalam menghadapinya. Saya mendapatkan banyak orang tua yang membalas kenakalan anak dengan kemarahan, emosi dan bentakan yang keras. Percayalah bahwa sikap tersebut tidak akan memperbaiki perangainya. Pasti Anda yang sering melakukan hal tersebut mengakuinya.

Dengan perlakuan seperti itu Anda seperti mengajarkan sikap-sikap negatif lainnya, sikap marah dan berbicara keras, sehingga semakin sulit pula anak Anda menuju sikap dan perangan yang lebih baik. Dan sudah dipastikan dong, kedepannya Anda akan lebih suilt dalam menghadapinya.
Cara terbaik ialah Anda bersabar dan dekati dia secara persuasif. Sampaikan secara halus bahwa apa yang dia lakukan tidaklah baik.

  • Tegas
Tapi bersikap dan berkata lembut bukan berarti Anda mengikuti kemauannya yang jelas-jelas tidak Anda kehendaki. Tetaplah teguh mempertahankan ketegasan Anda, jangan leleh karena rengekannya atau isak tangisnya. Sebagai contoh bila anak Anda merengek meminta mainan mewah yang tentunya berharga sangat mahal, dan Anda merasa tidak layak untuk membelinya. Maka pertahankan penolakan Anda tersebut. Atau bahkan misalkan hal sepele ketika anak Anda menginginkan permen padahal 2 hari ini dia sedang mengalami sakit flu dan batuk, maka pertahankanlah, jangan luluh karena tangisannya yang mengkhawatirkan.

Tetap tegas pada pendirian Anda sambil mengedukasi dia tentang sikap yang seharusnya dia miliki, yaitu menjadi tahu antara mana yang baik dan keliru serta merugikan, juga mengarahkan dia untuk patuh pada keputusan orang tua. Anda harus yakin bahwa bila secara kontinyu dan konsisten dia menerima perlakuan seperti ini, maka pada akhirnya sikap keras kepalanya akan luluh di depan Anda, sehingga anak Anda akan menjadi sosok yang taat pada perintah orang tua.

  • Beri contoh
Selalu, ketika Anda mendapati anak melakukan sebuah kesalahan atau kenakalan. Catat poin tersebut, setelah proses teguran dan edukasi dilakukan, maka di hari mendatang Anda harus membuat momen/situasi dimana Anda bisa memberikan contoh sikap benar yang harus dilakukan pada sebuah situasi.

  • Buat peraturan
Salah satu faktor penyebab mengapa seseorang melakukan kesalahan ialah karena ia tidak tahu hal yang seharusnya dilakukan. Jangan salahkan anak Anda ketika melakukan kesalahan, bila Anda sebelumnya tidak pernah memberitahu aturan seharusnya. Contohnya ketika anak Anda menjatuhkan gelas berisi air dari atas meja sehingga pecah, Anda kesal bukan main. Tapi ingatkah Anda bahwa Anda tidak secara rutin memberitahu dia agar jangan menyimpan gelas terlalu pinggir di atas meja. Aturan-aturan tersebut memang harus secara kontinyu disampaikan agar memorinya bisa merekam dan mengikuti aturan tersebut.
Jangan memarahinya di depan orang lain

Hal ini harus sangat dijaga, karena bagaimanapun nakalnya, atau walaupun anak Anda masih kecil, tetap Anda harus menjaga harga dirinya di depan orang lain, misalkan didepan teman-teman, guru ataupun orang tua temannya. Sikap seperti ini adalah agar kepercayaan dirinya tetap terjaga sampai dia besar. Jangan sampai dia merasa malu didepan kawan-kawannya.

Bila dia melakukan kesalahan yang membuat Anda kesal. Maka tahan rasa kesal Anda, simpan sampai nanti Anda bersamanya di rumah, baru boleh Anda menasehatinya. Timbal balik yang akan dia berikan untuk Anda ialah dia akan semakin menghormati Anda karena telah menjaga kehormatannya. Walaupun umurnya masih kecil, tapi memorinya akan menyimpan sikap baik yang telah Anda tunjukan.

  • Berikan pujian
Anda sebagai orangtuanya yang hafal betul karakter anak Anda yang bandel dan nakal. Jangan sungkan memberikan pujian bila suatu saat dia melakukan hal yang tidak biasanya. Misal bila anak Anda biasnya suka jahil terhadap anak yang lain, suatu saat Anda mendapatinya dia menolong anak lain yang terjatuh, dan membantunya berdiri, jangan ragu untuk memberinya senyuman dan pujian. Dengan begitu dia akan menilai bahwa apa yang dilakukannya disukai orang lain sehingga dia terdorong untuk melakukannya lagi atau ingin melakukan kebaikan lainnya.

  • Selalu tanya alasannya
Sekarang sedang trend istilah “Kepo”, yang menunjukan sikap seseorang yang selalu ingin tahu urusan pribadi orang lain. Tentu hal tersebut tidak berlaku terhadap hubungan di dalam keluarga, khususnya antara ibu dan anak. Seperti halnya anak yang selalu bertanya tentang berbagai hal kepada ayah ibunya. Begitu juga dengan Anda, “rajinlah” menanyakan berbagai hal yang telah / akan dia lakukan, minta alasan mengapa dia melakukannya. Baik atau buruk yang telah dilakukannya pasti anak Anda memiliki alasan atau bahkan tanpa alasan, istilahnya iseng. Keisengan juga memiliki alasan, iseng karena tidak punya aktivitas lain misalnya.
Poinnya selalu jalin komunikasi yang baik, buatlah agar dia tidak sungkan untuk menanyakan terlebih dahulu atau meminta izin dahulu sebelum melakukan sesuatu, sampai usianya mencapai aqil baligh, yang artinya sudah bisa membedakan sendiri antara hal yang baik dan buruk.

  • Tidak memanjakan secara berlebihan
Pada dasarnya sikap manja seorang anak kepada orangtuanya merupakan sikap wajar yang akan menjadi pemanis dalam hubungan anatara anak dengan orangtua. Karena kebalikan dari sikap manja adalah sikap kaku yang tidak sewajarnya terjadi. Sikap kaku, sungkan, akan menghambat komunikasi dan ungkapan-ungkapan kasih sayang diantara keluarga.

Akan tetapi sikap manja pun bila berlebihan akan menimbulkan masalah. Seorang anak bisa memiliki sikap manja yang berlebihan tentunya bukan karena faktor alamiah, akan tetapi hal itu dikarenakan faktor didikan, dimana orang tua yang terlalu memanjakannya. Tidak setiap keinginan anak harus selalu dituruti. Ini berhubungan dengan poin sebelumnya, dimana orangtua harus mempertahankan ketegasannya.
Latih anak Anda untuk mengendalikan keinginannya, mumpung yang dia mau masih hal-hal yang ringan secara ekonomis, karena bila sikap terlalu manja dibiarkan sampai besar, maka akan merugikan orangtua secara waktu dan finansial dimana keinginan yang ia paksakan memiliki nilai yang cukup besar. 

  • Tidak memberikan label buruk
Sabar dalam bertindak, sabar juga dalam menahan kata-kata negatif yang ingin diucapkan ketika Anda kesal atau marah kepada anak. Berikan dia sugesti yang positif atas kenakalan yang dia lakukan. Jangan ragu untuk mengungkapkan “Anak ayah yang sholeh tidak boleh bilang kata-kata kasar lagi ya...” walaupun kata-kata itu tidak langsung dituruti, dan anak masih berbicara bahasa-bahasa kasar, tidak mengapa, karena kalimat “Anak ayah yang sholeh” akan terekam di alam bawah sadarnya, dan suatu saat akan terimplementasikan.

Percayalah dengan kehebatan otak dan hatinya yang masih bersih, yang Allah ciptakan. Jangan sampai yang ia rekam adalah sikap-sikap dan kata-kata yang tidak baik. Sekelam apapun pengalaman kita sebagai orang tua dimasa lalu, sebaiknya berikanlah untuk Anda pengalaman-pengalaman yang baik, lingkungan yang bersih, agar anak kita akan memiliki masa depan yang lebih bahagia di dunia dan akhirat.

Demikian ulasan tentang Cara Menghadapi Kenakalan Anak Anda, mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Wallohu a’lam

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.